Novel
Laskar Pelangi adalah buah karya yang diciptakan dari kisah nyata penulisnya. Keterbatasan
pendidikan karena kemiskinan yang menyebabkan pengorbanan begitu besar untuk
mengubahnya demi sebuah impian untuk masa depan yang lebih baik.
Sekolah
Muhammadiyah adalah tempat para anak-anak miskin itu bersekolah, sekolah yang gedungnya bobrok, ruang kelas beralas
tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk
menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang
hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras hasil
sumbangan dari donatur. Keadaan ini sangat jauh
berkebalikan dengan sekolah SD PN Timah, sekolah modern yang begitu megah,
berfasilitas lengkap dengan dikelilingi pagar besi dan papan yang menggantung
bertuliskan “DILARANG MASUK BAGI YANG TIDAK MEMILIKI HAK”