Harimurti Kridalaksana memberikan
perubahan-perubahan fonem yang terjadi akibat pertemuan morfem itu dapat
digolongkan dalam sepuluh proses, yaitu:
1.
Pemunculan
Fonem
Proses morfofonemik yang paling banyak terjadi ialah pemunculan fonem.
Fonem yang muncul itu sama tipenya (homorgan) dengan fonem awal dalam morfem
dasar. Perubahan morfofonemik semacam itu menimbulkan alomorf-alomorf dari
morfem yang bersangkutan.
2.
Pengekalan
Fonem
Proses
pengekalan fonem terjadi bila proses penggabungan morfem tidak terjadi apa-apa,
baik pada morfem dasar maupun afiks. Morfem dasar dan morfem terikat itu
dikekalkan dalam bentuk baru yang lebih konkret.
3.
Pemunculan dan
Pengekalan Fonem
Pemunculan
dan pengekalan fonem ialah proses pemunculan fonem yang homorgan dengan fonem
pertama morf dasar dan sekaligus pengekalan fonem pertama morf dasar tersebut.
4.
Pergeseran
Fonem
5.
Perubahan dan
Pergeseran Fonem
Perubahan dan pergesaran posisi fonem terjadi pada proses penggabungan
morfem dasar yang berakhir dengan konsonan dengan afiks yang berawal dengan
vokal.
6.
Pelesapan
Fonem
Proses pelesapan fonem terjadi bila
morfem dasar atau afiks melesap pada saat terjadi penggabungan morfem. Misalnya
pelesapan fonem /k/ atau /h/ terjadi bila morfem dasar yang berakhir pada
konsonan tersebut bergabung dengan sufiks yang berasal dari konsonan juga.
7.
Peluluhan
Fonem
Proses peluluhan fonem terjadi bila proses penggabungan morfem dasar dengan
afiks membentuk fonem baru.
8.
Penyisipan
Fonem Secara Historis
Penyisipan terjadi bila morfem dasar yang berasal dari bahasa asing diberi
afiks yang berasal dari bahasa
asing.
9.
Pemunculan
Fonem Berdasarkan Pola Bahasa Asing
Pemunculan fonem akibat dari mengikuti pola morfofonemik bahasa asing.
10. Variasi Fonem
Bahasa Sumber
Variasi fonem ini mengikuti pola bahasa sumber dan memiliki makna sama
dengan bahasa sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar