Sabtu, 15 Desember 2012

SINOPSIS NOVEL “TELEPON” KARYA SORI SIREGAR

Suatu kebiasaan yang mungkin sebagian besar orang tidak menyukainya, dengan mengatakan hal tersebut tidak terpuji. Menelpon orang tanpa kejelasan tujuan (meneror), kebiasaan yang dimiliki Daud  karena dengan melakukan hal itu ia akan merasa kebosanan yang melanda dirinya hilang oleh rasa lega dan puas. Pekerjaan Daud yang hanya menjaga toko buku menjadi penyebab kebosanannya.
Berkali-kali Lisa, pacarnya, mengingatkan Daud untuk menghentikan kebiasaan itu dengan mengancam akan
mengakhiri hubungan mereka. Namun begitulah Daud, tetap bergeming. Banyak orang tidak bersalah menjadi korban kebosanan Daud yang selalu mengajaknya untuk melakukan teror telepon itu. Ibu Suroso yang menurutnya seorang yang sangat baik dan banyak disukai orang pun menjadi korban. Begitu seterusnya kebiasaan itu berlanjut terhadap korban-korban selanjutnya.
Pertemuan dengan teman lamanya di Lapangan Banteng, Mangunsong, yang sekian lama tidak bertemu, setelah kelulusannya dari SMA, membuatnya merasa ada tempat untuk membicarakan suatu hal yang mungkin bisa mengusir kebosanannya.
Kegalauan dalam hatinya mulai muncul, perbuatan yang pernah dilakukannya seolah membuat dirinya serba salah. Risau di hati tak kunjung selesai, ia pun mengikuti apa yang disarankan Mangunsong agar ia menghindari telepon. Daud menyadari bahwa perasaan yang muncul dalam dirinya akibat perbuatannya yang telah merugikan banyak orang. Setelah sekian lama berpikir, surat adalah sarana yang menurutnya tepat untuk permintaan maafnya.
Kesehariannya telah berubah dia kembali hidup dalam ketenangan. Namun tak berapa lama musibah datang padanya, Mangunsong datang dan langsung memukulinya. Kesalahpahaman yang terjadi akibat kebiasaannya, ia dituduh sebagai pelaku perusak acara pernikahan adik sepupunya.
 Saat ia berada di tempat kerjanya, Daud mendapati seorang laki-laki yang datang menanyakan sebuah majalah vogue yang kemarin dipesan oleh seorang ibu lewat telepon. Tak lama lelaki itu berada disana, kemudian mohon diri. Tetapi sebelum keluar ia sempat berkata bahwa istrinya sedang sakit.
Mangunsong tiba-tiba datang  dengan terburu-buru dan ia pun menjelaskan apa yang terjadi dengan lelaki yang baru saja keluar dari toko. Ia menceritakan apa yang baru ia alami di kantor polisi dengan lelaki itu, ternyata istrinyalah pelaku kerusakan acara pernikahan sepupunya dan ia menjelaskan bahwa istrinya agak sakit semenjak anaknya yang pertama meninggal didalam kandungan dan istrinya itu memiliki kebiasaan aneh menggunakan telepon untuk kontak dengan siapa saja.
Mendengar semua yang disampaikan Mongunsong, Daud berpikir, apakah ia termasuk orang yang sakit? Daud menangis merengkuh di pangkuan sahabatnya, ia tak ingin dikatakan orang yang sakit.

1 komentar:

Pengikut