Suatu kebiasaan yang mungkin sebagian besar orang
tidak menyukainya, dengan mengatakan hal tersebut tidak terpuji. Menelpon orang
tanpa kejelasan tujuan (meneror), kebiasaan yang dimiliki Daud karena dengan melakukan hal itu ia akan
merasa kebosanan yang melanda dirinya hilang oleh rasa lega dan puas. Pekerjaan
Daud yang hanya menjaga toko buku menjadi penyebab kebosanannya.
Berkali-kali Lisa, pacarnya, mengingatkan Daud untuk
menghentikan kebiasaan itu dengan mengancam akan
mengakhiri hubungan mereka. Namun begitulah Daud, tetap bergeming. Banyak orang tidak bersalah menjadi korban kebosanan Daud yang selalu mengajaknya untuk melakukan teror telepon itu. Ibu Suroso yang menurutnya seorang yang sangat baik dan banyak disukai orang pun menjadi korban. Begitu seterusnya kebiasaan itu berlanjut terhadap korban-korban selanjutnya.
mengakhiri hubungan mereka. Namun begitulah Daud, tetap bergeming. Banyak orang tidak bersalah menjadi korban kebosanan Daud yang selalu mengajaknya untuk melakukan teror telepon itu. Ibu Suroso yang menurutnya seorang yang sangat baik dan banyak disukai orang pun menjadi korban. Begitu seterusnya kebiasaan itu berlanjut terhadap korban-korban selanjutnya.
Pertemuan dengan teman lamanya di Lapangan Banteng,
Mangunsong, yang sekian lama tidak bertemu, setelah kelulusannya dari SMA,
membuatnya merasa ada tempat untuk membicarakan suatu hal yang mungkin bisa
mengusir kebosanannya.
Kegalauan dalam hatinya mulai muncul, perbuatan yang
pernah dilakukannya seolah membuat dirinya serba salah. Risau di hati tak
kunjung selesai, ia pun mengikuti apa yang disarankan Mangunsong agar ia
menghindari telepon. Daud menyadari bahwa perasaan yang muncul dalam dirinya
akibat perbuatannya yang telah merugikan banyak orang. Setelah sekian lama
berpikir, surat adalah sarana yang menurutnya tepat untuk permintaan maafnya.
Kesehariannya telah berubah dia kembali hidup dalam
ketenangan. Namun tak berapa lama musibah datang padanya, Mangunsong datang dan
langsung memukulinya. Kesalahpahaman yang terjadi akibat kebiasaannya, ia
dituduh sebagai pelaku perusak acara pernikahan adik sepupunya.
Saat ia
berada di tempat kerjanya, Daud mendapati seorang laki-laki yang datang
menanyakan sebuah majalah vogue yang
kemarin dipesan oleh seorang ibu lewat telepon. Tak lama lelaki itu berada
disana, kemudian mohon diri. Tetapi sebelum keluar ia sempat berkata bahwa
istrinya sedang sakit.
Mangunsong tiba-tiba datang dengan terburu-buru dan ia pun menjelaskan
apa yang terjadi dengan lelaki yang baru saja keluar dari toko. Ia menceritakan
apa yang baru ia alami di kantor polisi dengan lelaki itu, ternyata istrinyalah
pelaku kerusakan acara pernikahan sepupunya dan ia menjelaskan bahwa istrinya
agak sakit semenjak anaknya yang pertama meninggal didalam kandungan dan
istrinya itu memiliki kebiasaan aneh menggunakan telepon untuk kontak dengan
siapa saja.
Mendengar semua yang disampaikan Mongunsong, Daud
berpikir, apakah ia termasuk orang yang sakit? Daud menangis merengkuh di
pangkuan sahabatnya, ia tak ingin dikatakan orang yang sakit.
Uuu
BalasHapus